Beranda | Artikel
Antara Kerang Rebus Dan Kerang Mutiara
Selasa, 1 April 2014

Seminar tersebut diberi tema “Pertualangan Dua Jam Bersama Zamil Azaini inspirator sukses mulia” yang berasal dari Lampung jawa timur. Dalam seminar tersebut beliau menyebutkan dan menceritkn pengalmnanya sejak kecil yang isinya adalah motivsi sang ayah terhadap dirinya. Sang ayah memberikan motivasi kepadanya dengan memberikn dua pilihan hidup (dua alternative). Alternativnya yang berikan adalah “apakah kamu ingin jadi kerang yang diobral di kaki lima (kerang rebus) atau ingin menjadi kerang mutiara.

Kamu bisa memilih diantara keduanya, apakah kamu ingin seperti kerang obralan yang mungkin hanya dihargaai Rp. 5000 per kilogramnya, atau kamu memilih kerang mutiara yang dihargai miliyaaran rupiah (ratusan bahkan ribuan kali lipat dari harga kerang rebus). Dengan tegas dan lantang si Zamil Azaini Menjawaab “aku ingin jadi kerang mutiara”. Kemudian sang ayah berkata “Jika kau ingin jadi seperti layaknya kerang mutiara kamu harus kuat menghadapi cobaan, dan rintangan hidup, Karena proses terjadinya kerang mutiara tidak sebentar dan memerlukan perjuangan yang panjang.

Akhirnya dengAn perjungan dan perjalanan panjang ternyata harapan dan didikan sang ayah memang jadi kenyataan. Sekarang Zamil Azaini memang menjadi seperti layaknya kerang mutiara yang sangat berharga dan memberikan manfaat bagi banyak orang Indonesia bahkan keluar negeri. Beliau telah menjadi motivator dan inspirator mulia yang sukses berkat perjuangannya tanpa henti itu. Apa yang bisa di ambil sebagai pelajaran dari seminar tersebut? Dari seminar tersebut saya berkesimpulan :

Pertama: Bahwasanya Hidup Ini Adalah Sebuah Pilihan. Apakah kita akan memilih jalan terbaik (yaitu jalannya orang-orang sukses, yang dilalui dengan penuh perjuangan dan tanggung jawab) atau kita memilih jalan pintas menuju sukses (yaitu jalan yang mungkin akan dilalui dengan menghalalkan segala cara, misalnya Korupsi, Kolusi dan Nepotisme). Semoga kita memilih jalan hidup yang benar Benar BENAR. Walaupun kata-kata “hidup itu adalah pilihan” sudah sering didendangkan oleh orang-orang sukses namun kita setring mengabaikan kata kata tersebut, dan tidak memaknai kata kata yang sarat dengan arti itu.

Kedua: Hidup Kita Tergantung Pikiran Kita. Tanpa kita sadari ternyata pikiran kita sangat menentukan arah perjalanan hidup kita. Jika kita berpikiran negatif maka seluruh anggota tubuh kita akan mendukung apa yang sedang kita pikirkan. Dan perbutan kita pun selalu diiming-imingi perasaan pesimistis dan kurang percya diri. Namun jika kita berpikiraan positif maka seluruh hormone yang terdapat dalam tubuh kita juga akan mendukung pikiran kita itu. Jadi jika kita selalu berpikir bisa maka setiap aktivitas yang kita lakukan akan selalu mendapatkan dukungan dari seluruh organ tubuh kita, dan motivasi akan selau bersama perjalanan kita.

Ketiga: Hidup Adalah Perjuangan. Dalam seminar tersebut pemateri (Zamil Azaini) menyampikan bahwaa hidup itu adalah perjuangan yang artinya jika kita Berhenti berjuang maka sama saja kita dengan mayat hidup. Perjungan yang dimaksud disini adalah perjuangan melawan hal hal yang dapat merugikan diri sendiri apalagi orang lain. Seperti malas dan sifat buruk lainnya yang bisa menghambat keberhasilan hidup kita. Kita juga mempunyai kesempatan untuk menjadi pahlawan/pejuang, karena kita masih memiliki kemampuan untuk berkreatifitas demi pembangunan dan kemajuan bangsa dan negeri ini.

Keempat: Hidup harus mempunyai impian. Ini mutlak dimiliki oleh semua orang. Dapat kita bayangkan seandainya saja seseorang yang hidupnya tidak mempunyai impian dan harapan maka ia layaknya mayat hidup. Yang keberdaannya tidak diakui di tengah-tengah masyarakat bahkan bisa-bisa akan meresahkan orang banyak. Itu terjadi karena tidak mempunyai tujuan hidup dan impian. Gantungkan impianmu setinggi langit, dan raihlah impian tersebut maka kamu akan di cap sebagai orang sukses (versi Zamil Azaini).

Terkadang kita tidak menyadari bahwa apa yang kita alami hari ini adalah impian kita di masa lampau. Bahkan kita sering menganggap remeh dan spele impian dan harapan orang lain. Kita sering mentertawakan ketika punya teman yang impiannya tinggi dan malahan kita sering memberikan apresiasi negative (bukannya memberikan dukungan baik itu dukungan moril lebih-lebih dukungan materil) terhadap impian orang yang mungkin mulia baginya dan ia punya keyakinan bahwa impian yang ditanmamkannya sejak kecil itu suatu saat akan terwujud tentunya dengan perjuangan (Usaha) yang maksimal.

Yang kelima: Berani Melawan Arus. Layang-layang tidak mungkin bisa terbang jika tidak melawan arus/angin. Namun untuk bisa terbang dan melawan angin itu layang-layang tersebut harus berjuang dengan sekuat tenaga, supaya ia bisa terbang dengan sempurna. Maka sudah sepantasnyalah kita juga menerapkan hal tersebut. Intinya adalah jika kita ingin jadi orang yang berhasil maka kita harus melawan arus. Arus yang dimaksudkan disini adalah kesenangan sesaat yang tidak memberikan manfaat jangka panjang.

Dan yang paling penting adalah Do’a. Saya yakin bahwa setiap mahluk di bumi ini selalu memanjatkan do’a kepada yang maha pencipta tak terkecuali itu hewan ataupun tumbuhan. Apalagi kita sebagai manusia, mahkluk yang diberikan kesempurnaan (mahluk paling sempurna) diantara mahluk-mahluk yang lain, sudah selayaknyalah kita berusha sembari berdo’a kepada sang pencipta sehinggaa kita tidak di katakana sebagai mahluk yang sombong karena tidak mau berdoa kepada_Nya.

Enam hal penting tersebut jika kita lakukan dengan sungguh-sungguh maka kita akan menjadi layaknya karang mutiara yang bermanfaat bagi orang banyak dan memiliki kelebihan tersendiri (tidak seperti kerang rebus/orang kebanyakan). Kita harus unggul.. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita semua, khususnya penulis sendiri daan para pembaca.

Jepriadi

Email: [email protected]
Weblog: jepri-bahagia.blogspot.com


Artikel asli: https://pengusahamuslim.com/35-antara-kerang-rebus-dan-kerang-mutiara.html